ORANG: Muhammad Ami dan IYC
“Kita Yang Menentukan!” adalah tagline dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesia Youth Conference (IYC), sebuah komunitas yang bergerak menyuarakan dan mewadahi aspirasi anak-anak muda dan mewujudkannya ke dalam gerakan-gerakan nyata. Muhammad Ami, pemuda 18 tahun lulusan SMKN 1 yang selalu memiliki semangat besar untuk maju, melihat IYC sebagai kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan juga kotanya tercinta, Balikpapan. Dengan tekad kuat dan inisiatifnya dalam melakukan perubahan, Ami mengikuti seleksi dan kemudian terpilih menjadi salah satu Delegasi Forum IYC 2012.
Halo, Ami! Sebelumnya boleh dijelasin dulu nggak, sebenernya IYC itu apa sih?
IYC itu komunitas penggerak yang melibatkan perwakilan pemuda pemudi terpilih dari seluruh Indonesia untuk bersama-sama berbagi masalah dan ide mengenai kondisi daerahnya, serta membahas isu-isu terkini, dan apa yang bisa dilakukan untuk menanganinya. Kegiatan utamanya ada dua, yaitu Forum dan Festival. Forum diadakan setiap 2 tahun sekali, dengan mengundang duta dan delegasi dari tiap provinsi. Mereka kemudian mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan lokakarya dari berbagai narasumber yang expert di bidangnya untuk memaksimalkan potensi mereka sebagai agen perubahan. Sementara Festival diadakan tiap tahun, berupa seminar dan lokakarya yang dapat dikunjungi siapapun yang membeli tiket masuk. Sesi seminar dan lokakaryanya membahas berbagai macam isu seperti kepemerintahan, politik, jurnalisme, olahraga, dan lain-lain.
Kamu terpilih sebagai Delegasi. Tadi kamu nyebutin kalo yang ikut Forum ada Duta dan Delegasi, bedanya apa?
Jadi, Duta dan Delegasi ini kan menerima pelatihan selama 3 hari di Jakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali kami dalam menjalankan proyek di daerah masing-masing, yang sebelumnya sudah kami rencanakan bersama selama Forum. Nah, seorang duta wajib mewujudkan proyeknya dengan tenggat waktu 2 tahun. Kalo dalam 2 tahun proyeknya nggak jadi dia akan dikenakan penalti atau hukuman. Tapi segala fasilitas dan akomodasi duta dibiayai oleh IYC. Sementara delegasi, pengadaan proyek itu hanya dianjurkan tapi tidak wajib. Fasilitas dan akomodasi kami tanggung sendiri, nginepnya jadi beda-beda tempat. Ada yang di asrama, ada yang di rumah temen.
Proses kamu ikutnya gimana?
Awalnya aku apply buat jadi duta, sayangnya gagal. Tapi karena aku pengen banget jadi bagian dari IYC ini kemudian aku daftar untuk delegasi. Waktu itu proses seleksi delegasinya ada dua tahap. Dari tahap pertama dipilih 33 orang, kemudian dari tahap kedua dipilih 33 orang lagi. Aku keterima di tahap kedua. Kemudian dari total 66 itu diseleksi lagi 33 project terbaik, itulah yang kemudian menjadi delegasi dan bisa mengikuti forum di Jakarta. Selain dilihat ide projectnya, dipertimbangkan juga seberapa aktif kamu berkontribusi untuk daerah kamu, aktif di komunitas dan kegiatan kepemudaan, ikut aktivitas apa aja.
Kalo kamu sendiri aktif di kegiatan apa aja di Balikpapan?
Dari dulu aku cukup aktif di kepemudaan, misalnya di Jamboree Pemuda Indonesia, menjadi advisor muda di English Community Balikpapan, humas di Forum Duta Wisata Balikpapan.
Trus, apa aja yang kamu dapat selama di Forum?
Wah banyak! Di forum dapet banyak sesi seperti lokakarya, volunteering, leadership dari UNDP, public speaking, sosial and media networking dari pimpinan redaksi YES. Sesi project management, untuk membantu merealisasikan project para duta dan delegasi. Selama di forum aku bener-bener ngerasa energinya, semangat anak muda untuk melakukan perubahan. Ada salah satu duta yang saat ditanya cita-citanya, dia bilang kalo dia ingin menyelesaikan studi S1, lalu lanjut S2 ke Jepang, kemudian kembali ke daerahnya menjadi petani. Mungkin kalo kita bakal mikir ih kenapa udah capek-capek S2 ke Jepang cuma mau jadi petani, ya tapi itulah semangatnya dia untuk memajukan provinsinya dia.
Seperti apa proyek yang akan kamu kerjakan?
Aku concern-nya ke pendidikan, sekolah gratis. Ide awalku adalah tempat yang dinamakan "Gubugan", Gudang Buku Balikpapan. Jadi pengennya ada tempat yang bener-bener cozy untuk baca buku, dimana disana juga ada teaching class. Cuma setelah didiskusikan kemudian ada beberapa perubahan. Ini aku mengawalinya dengan seminar untuk ngebangun awareness masyarakat, dan juga untuk membentuk tim yang solid. Karena itu juga aku membentuk IYCers Kaltim. Jadi kedepannya kalo udah dapet tempat dan timnya, nanti agar merekalah yang jadi teachernya. Tapi itu masih tentatif karena dari hasil diskusi dengan steering committee IYC kita pengennya bisa terus / rutin ngadain seminar seperti gini, dengan ngedatengin pembicara dari Jakarta. Tujuannya jadi lebih ke youth empowerement.
IYCers Kaltim?
Yep. Komunitas yang aku harap bisa menyebarkan dampak seperti apa yang kurasain saat mengikuti IYC di Jakarta. Dan salah satu visi aku untuk IYCers adalah agar bisa menjadi komunitas yang tidak hanya sekedar eksis tapi juga menciptakan impact. Cara bergabungnya nanti juga tidak hanya sekedar formulir, kita ingin tahu project apa yang sudah dibuat, hal sekecil apapun. Untuk mengikat komitmennya juga. Lalu rencananya anggota IYCers nanti berkesempatan mendapatkan pelatihan yang intinya kurang lebih seperti yang aku dapet waktu Forum IYC. Saat ini anggota internalnya 17 orang.
Kalo pengen ikut tapi belum pernah bikin project apa-apa, gimana?
Akan dipertimbangkan keaktifan individu dan tentu yang paling utama adalah komitmennya untuk berkontribusi. Pada dasarnya, kami terbuka kok pada siapapun yang ingin bergabung, hanya saja kami tidak ingin gabung sekedar untuk numpang eksis, begitu. Pelatihan yang kami berikan pada anggota juga bukan bermaksud sebagai eksklusifitas, harapannya dengan menguatkan anggota internal nantinya bisa memberikan pengaruh baik yang lebih luas lagi.
Permasalahan apa yang paling kamu sorot dari Balikpapan?
SDM anak muda. Supaya bener bener ngebentuk dari sekarang, penting buat tau passion mereka apa sedini mungkin. Karena yang aku liat masih banyak yang belum tau bahkan cenderung nggak peduli, sehingga untuk mengkritisi keadaan dan melakukan perubahan bisa dibilang sulit, karena mereka terbiasa dengan tidak adanya hal-hal yang seharusnya ada.
Pesan apa yg pengen kamu sampaikan ke anak muda Balikpapan?
Bukan anak Balikpapan aja sih, kita pengennya bisa merangkul anak muda se Kalimantan Timur. Yang pasti supaya mereka bisa menemukan apa yg menjadi ketertarikan mereka, fokus disitu, kemudian jadi bagian dari kemajuan provinsi Kalimantan Timur melalui aksi nyata.
----------------------------
Project yang sedang dikerjakan Ami bisa diikuti di blog IYCers Kaltim atau @IYCersKaltim, dan Ami bisa dihubungi di @Ami_ECB.
About Lorem
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar